Ada kalanya kita merasa sedih, dan ada kalanya kita merasa bahagia. Mungkin hanya segelintir orang yang memahami dengan baik apa itu kehidupan. Terkadang kita lupa bahwa kesedihan dan kebahagiaan itu satu paket. Kebahagiaan atau kesedihan adalah ujian bagi kita. Sadar atau tidak kita ini hanyalah manusia yang sedang memainkan peranan atas skenario Allah. Awalnya memang terasa berat untuk menjalani setiap ujian yang diberikan dalam hidup, tapi seandainya kita menyadari ada banyak kasih sayang Allah kepada kita semua dibalik ujian itu, niscaya kita menangis karena malu telah mengeluhkannya. Memang terkadang tidak mudah untuk menghadapi apa yang sedang terjadi, dalam senang terkadang kita lupa, dan dalam sulit kita sering kali hilang arah. Allah yang maha membolak balikkan setiap hati manusia. Dia akan memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan senantiasa untuk mencari-Nya. Jangan takut karena pernah berbuat salah namun jangan pula bangga karena diri ini merasa bersih tanpa dosa. Pada hakikatnya manusia memang tidak sempurna, dan Allah adalah sebaik - baik tempat untuk kembali bagi kita semua. Dunia hanyalah panggung sandiwara yang memang nyata adanya. "Setiap wajah kan diuji dengan sesuatu yang dicintai, harta benda dan segalanya semua kan binasa. Tinggalah namamu, tinggalkan cintamu, tinggalkan segala yang dipunya diatas dunia. Hanyalah dirimu, hanyalah amalmu, hanyalah sepimu menemani kesunyian di alam kuburmu". Bait tersebut hanyalah sepenggal lirik lagu dari Opick yang terkadang menyadarkan saya dalam kondisi apapun bahwa dunia hanya sementara, harta dan tahta hanyalah serpihan kemurahan Allah pemilik kehidupan. Postingan ini juga sebagai salah satu instropeksi diri saya sendiri. Semoga bermanfaat.
Setelah menempuh pendidikan di jenjang universitas gue dikasih kesempatan sama Allah untuk bekerja di salah satu KAP di Jakarta sebagai auditor. Selama hidup gue gak pernah membayangkan untuk menjadi auditor, dan bahkan gue banyak melamar pekerjaan sebagai finance/accounting. Karena gue udah menaruh lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan dan sampai saat itu gak ada juga yang manggil gue untuk interview alesannya so pasti karena harus punya pengalaman dulu at least 1 year L Akhirnya tibalah satu masa dimana gue nyoba – nyoba ngelamar di KAP dimana temen gue juga ada yang kerja di situ. Gue bener – bener cuma iseng daftar di sini dan gak taunya gue dapat panggilan untuk tes tulis dulu (tahap 1). Setelah melalui tes tulis gue merasa masih biasa aja gak yakin bakal lolos, secara yang ikut tes di hari itu lumayan banyak dan rata – rata temen gue yang pada asdos di kampus juga tes disitu, jadi ya sudahlah (dalam hati) J Tapi ehh tapiii rejeki gak kemana emang, dari sebanyak itu yang lul
Komentar
Posting Komentar