Langsung ke konten utama

Postingan

Menjadi Auditor

Postingan terbaru

Sejauh mana saya harus bekerja keras?

Diantara semua nikmat Allah yang sudah di berikan kepada saya salah satunya adalah diberikan pekerjaan. Pekerjaan bukan hanya sekedar sumber untuk mencari rupiah bagi saya, namun juga sumber penempa kehidupan kita ke depan. Dalam bekerja kadang kita mulai menyadari bahwa kita masih butuh untuk belajar terus menerus, karena dunia dinamis, sudah sepantasnya memang manusia mengikutinya untuk senantiasa belajar hingga akhir hayatnya. Namun, sebagai manusia terkadang kita merasa jenuh dan lelah menghadapi setiap proses dan realita kehidupan yang ada hingga pada akhirnya tidak banyak dari kita yang ingin merasa menyerah. Melepaskan masa muda untuk berjuang dan bekerja keras bukanlah sesuatu yang mudah. Di saat semua anak seusia saya menikmati masa mudanya dengan sangat baik dan nyaman, saya harus menjadi “little fighter” versi saya. Tidak sedikit orang yang yang secara sepintas mengenal saya mengatakan bahwa hidup saya enak dan mulus – mulus saja tanpa tau ada berapa banyak air mata

Yang tiba - tiba terlintas

Ketika kita belum siap menjadi dewasa, tapi menjadi dewasa adalah sebuah tuntutan, dari situ kita banyak belajar. Belajar untuk mengerti makna kebersamaan dalam keterpisahan, meniti jalan hidup masing - masing. Semoga semua penitian jalan masing - masing itu, kelak akan bermuara di satu tempat yang sama bernama "Surga".                                                                                                                            Balaraja, 22 Juni 2018                                                                                                                                                                                                                                      Zombie after 4 years ago -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Untuk setiap keputusan apapun yang telah kau pilih, maka jalani lah. Hidup bukan hanya tentang memilih berbagai pilihan, namun j

Balada Skripsi

Longggg time no post! And now I am writing some story here again.  Selama setahun ini gue disibukkan dengan urusan kuliah, di tambah lagi gue harus berkutat dengan skripsi selama satu semester. Hmmm, gue cerita masa skripsi gue dulu deh :) Skripsi itu sebenernya gak susah - susah banget asli (belagu, ya kan lu ambil judul pasti sesuai kemampuan lu (masa susah)?), tapi tantangan terbesar dalam menyelesaikan skripsi adalah rasa malas. Malasnya itu lohhhhh ya ampunnn, nyentuh untuk buka laptop aja malesnya kayak apa kali. Tapi selama skripsi gue pastiin lu bakal berjuang sejuang - juangnya kayak lu lagi tempur di medan perang. Menurut gue skripsi lebih mengajarkan kita tentang apa itu arti "kuat mental". Gak jarang banyak orang yang ngerasa putus asa ditengah jalan padahal  udah ngerjain skripsi setengah jalan. Kenapa? karena mereka gak kuat akan tekanan. Tekanan untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu dengan segala macam tuntutan yang ada di dalamnya. Gue sangat bersyukur

Esensi Agama

Oh gw baru sadar ternyata udh lama gak nge post. Hari ini gw mau ngebahas tentang esensi beragama aja kali ya krn buat gw ini penting bngt mengingat akhir akhir ini pemberitaan di media agak panas krn banyak bersinggungan dengan isu agama. So, lets we talk about it. Apa sih esensi beragama menurut kalian semua? Kalau versi gw esensi beragama itu adalah hubungan 90 derajat? Kenapa? Krn intinya dasar beragama itu merupakan hubungan vertikal (kita dengan Allah) dan horizontal (dgn sesama manusia). Hal ini yg bakal menjadikan kita memahami batasan apa aja yg agama kasih ke kita utk boleh atau nggaknya kita lakuin dlm lingkup 90 derajat tadi. Dilihat dari sisi habluminnanas, dulu gw adalah orang yang hobby banget mengkritik sesama krn kesalahan kesalahan yg dia buat (misalnya marahin orang) sampe sampe suka empet gedeg dan emosi sendiri ngeliatnya yg padahal setelah gw pikir lagi itu bisa aja membuat gw berdosa krn gw termasuk org yg emosian atau kadang gw masih suka ghibahin orang d

Pengalaman Baru

Waktu tak terasa berjalan begitu cepat. Baru kemarin rasanya saya mengisi KRS dan sekarang baru saja menyelesaikan uas semester 2 dan siap memasuki semester 3. Selama liburan ini saya mencoba untuk mengisi waktu luang saya agar lebih bermanfaat dan harus diisi dengan pengalaman baru yang belum pernah saya dapatkan dalam dunia kampus. Awalnya saya hanya iseng berfikir untuk mencari pekerjaan saat liburan kuliah nanti, dan ternyata Allah memberikan saya jalan  dan sensai lainnya agar saya bisa mendapatkan pengalaman lebih banyak lagi. Saat itu saya masih ada kelas di kampus untuk mata kuliah pengganti, lalu kemudian saya di telfon oleh ayah saya dan beliau berkata bahwa saya mendapatkan tempat magang di kantornya. Jujur saya merasa bahagia mendengar kabar tersebut namun ada rasa yang berbeda juga yang saya dapatkan yaitu rasa " was-was" akan menghadapi satu situasi baru yang akan berbeda dengan dunia kuliah. Oh iya waktu itu saya di terima magangnya di SETJEN DPR RI bagian Kas

Renungkanlah...

Ada kalanya kita merasa sedih, dan ada kalanya kita merasa bahagia. Mungkin hanya segelintir orang yang memahami dengan baik apa itu kehidupan. Terkadang kita lupa bahwa kesedihan dan kebahagiaan itu satu paket. Kebahagiaan atau kesedihan adalah ujian bagi kita. Sadar atau tidak kita ini hanyalah manusia yang sedang memainkan peranan atas skenario Allah. Awalnya memang terasa berat untuk menjalani setiap ujian yang diberikan dalam hidup, tapi seandainya kita menyadari ada banyak kasih sayang Allah kepada kita semua dibalik ujian itu, niscaya kita menangis karena malu telah mengeluhkannya. Memang terkadang tidak mudah untuk menghadapi apa yang sedang terjadi, dalam senang terkadang kita lupa, dan dalam sulit kita sering kali hilang arah. Allah yang maha membolak balikkan setiap hati manusia. Dia akan memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan senantiasa untuk mencari-Nya. Jangan takut karena pernah berbuat salah namun jangan pula bangga karena diri ini merasa bersih tanpa do